Seorang petani menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang
sedang dierami induknya. Setelah menetas, anak elang itu hidup bersama anak ayam
lainnya. Anak elang itu tumbuh bersama anak-anak ayam, bermain bersama, makan
bersama, dan berperilaku persis seperti anak ayam, karena ia mengira dirinya
memang seekor anak ayam. Pada suatu hari, ia melihat seekor elang yang dengan
gagah terbang mengarungi angkasa. “Wow, luar biasa! Siapakah itu?”, katanya
penuh kekaguman. “Itulah elang, sang Raja dari segala burung!” sahut ayam
sekitarnya. “Kalau saja kita bisa terbang ya? Luar biasa!” Para ayam menjawab,
“Ah, jangan mimpi? Dia makhluk angkasa, sedang kita hanya makhluk bumi. Kita
hanya ayam?” Demikianlah, elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya
mati sebagai seekor ayam.
Nasib sepenuhnya ada di tangan kita. Langkah pertama untuk memulai perubahan adalah menyadari bahwa perubahan itu ada di tangan kita sendiri. Dalam agama dikatakan, “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak berusaha merubahnya sendiri.” Maka untuk bisa berubah kita harus bergantung pada diri kita sendiri. Perubahan nasib tidak akan datang dari pergantian pemerintahan. Perubahan itu harus kita lakukan sendiri. Benar bahwa kita tak dapat memilih lingkungan kita, tapi kita selalu bisa memilih respon, kita selalu mampu memilih tindakan kita. Memang ada hal-hal di dunia ini yang berada diluar kekuasaan kita. Kita tidak bisa menentukan siapa orang tua kita, jenis kelamin kita, tempat kita dilahirkan, cara kita dibesarkan, bakat yang kita miliki dan sebagainya. Kebanyakan kitapun tak mempunyai kekuasaan untuk menentukan percaturan politik di dalam negeri ini. Tapi kita senantiasa bisa menentukan perilaku kita, kita bisa mengontrol apa yang akan kita lakukan.
Kesadaran bahwa nasib ada di tangan kita sendiri akan memberikan dampak yang signifikan dalam hidup kita. Kita punya kemampuan menentukan apa yang akan kita perbuat. Kita punya kemampuan penuh untuk menentukan skenario hidup kita. Akan jadi apakah kita 10, 20, atau 30 tahun lagi. Benar, akan ada pengaruh dari luar. Tapi Kita hanya dipengaruhi dan bukan ditentukan! Sikap inilah yang disebut sebagai bertanggungjawab, responsibility, yang berasal dari kata response+ability, yaitu kemampuan untuk melakukan respon terhadap situasi apapun. Respon adalah hasil keputusan kita sendiri, bukan ditentukan oleh situasi yang kita hadapi. Kesadaran semacam itu akan membuka mata kita bahwa kita bisa menjadi apapun yang kita mau. Gunakan daya imajinasi Kita dan bayangkan diri Kita 10 tahun lagi. Ingin jadi apakah Kita? Dalami diri Kita dan kenalilah bakat-bakat dan potensi Kita yang terdalam. Bakat-bakat ini boleh jadi telah terkubur oleh situasi dan kondisi, padahal kalau dimunculkan Kita akan mengalami perubahan hidup yang dahsyat. Di dunia ini tak ada yang tak mungkin. Kitalah yang sering “menggembok” diri kita dengan berbagai label yang diciptakan lingkungan maupun diri kita sendiri.
Dengan melakukan hal tersebut kita akan menemukan sesuatu yang menggairahkan. Dan siapa tahu, kitapun bisa terbang setinggi elang di angkasa.
Nasib sepenuhnya ada di tangan kita. Langkah pertama untuk memulai perubahan adalah menyadari bahwa perubahan itu ada di tangan kita sendiri. Dalam agama dikatakan, “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak berusaha merubahnya sendiri.” Maka untuk bisa berubah kita harus bergantung pada diri kita sendiri. Perubahan nasib tidak akan datang dari pergantian pemerintahan. Perubahan itu harus kita lakukan sendiri. Benar bahwa kita tak dapat memilih lingkungan kita, tapi kita selalu bisa memilih respon, kita selalu mampu memilih tindakan kita. Memang ada hal-hal di dunia ini yang berada diluar kekuasaan kita. Kita tidak bisa menentukan siapa orang tua kita, jenis kelamin kita, tempat kita dilahirkan, cara kita dibesarkan, bakat yang kita miliki dan sebagainya. Kebanyakan kitapun tak mempunyai kekuasaan untuk menentukan percaturan politik di dalam negeri ini. Tapi kita senantiasa bisa menentukan perilaku kita, kita bisa mengontrol apa yang akan kita lakukan.
Kesadaran bahwa nasib ada di tangan kita sendiri akan memberikan dampak yang signifikan dalam hidup kita. Kita punya kemampuan menentukan apa yang akan kita perbuat. Kita punya kemampuan penuh untuk menentukan skenario hidup kita. Akan jadi apakah kita 10, 20, atau 30 tahun lagi. Benar, akan ada pengaruh dari luar. Tapi Kita hanya dipengaruhi dan bukan ditentukan! Sikap inilah yang disebut sebagai bertanggungjawab, responsibility, yang berasal dari kata response+ability, yaitu kemampuan untuk melakukan respon terhadap situasi apapun. Respon adalah hasil keputusan kita sendiri, bukan ditentukan oleh situasi yang kita hadapi. Kesadaran semacam itu akan membuka mata kita bahwa kita bisa menjadi apapun yang kita mau. Gunakan daya imajinasi Kita dan bayangkan diri Kita 10 tahun lagi. Ingin jadi apakah Kita? Dalami diri Kita dan kenalilah bakat-bakat dan potensi Kita yang terdalam. Bakat-bakat ini boleh jadi telah terkubur oleh situasi dan kondisi, padahal kalau dimunculkan Kita akan mengalami perubahan hidup yang dahsyat. Di dunia ini tak ada yang tak mungkin. Kitalah yang sering “menggembok” diri kita dengan berbagai label yang diciptakan lingkungan maupun diri kita sendiri.
Dengan melakukan hal tersebut kita akan menemukan sesuatu yang menggairahkan. Dan siapa tahu, kitapun bisa terbang setinggi elang di angkasa.