”Bagi Anda yang menganggap keluarga paling penting, berapa lama Anda pergi meninggalkan keluarga Anda untuk bekerja setiap harinya? Jika uang bukan yang terpenting, berapa kali Anda tetap memaksakan diri untuk berangkat kerja meski sedang sakit?” Sejenak, keheningan pun merebak. Tak ayal, saya sendiri mengalami trance sesaat, melakukan track back terhadap berbagai hal yang saya jalani selama ini. Sebuah pertanyaan sayup-sayup terngiang dalam benak saya, ”Benarkah saya sudah melakukan apa yang saya anggap penting? Benarkah yang saya anggap penting itu benar-benar hal yang penting?”Hidup cuma...
Labels:
NLP