Home » » Cara Memperkaya Diri Dengan Pengalaman

Cara Memperkaya Diri Dengan Pengalaman


Jika saat ini Anda dapat membaca artikel ini, berarti Tuhan telah mengijinkan saya untuk meneruskan artikel saya sebelumnya dengan tema “Memperkaya Diri Dengan Pengalaman”  Seperti yang saya janjikan, kali ini kita akan membahas tentang cara praktis yang bisa kita tempuh untuk memperkaya diri dengan pengalaman sehingga dengan masa kerja yang ada, kita bisa memiliki pengalaman yang lebih banyak. Mengapa kita membutuhkannya?

Karena sahabatku, kelak jika kita sudah pensiun. Segala sesuatunya harus kita kembalikan kepada perusahaan. Kecuali satu hal saja. Yaitu, pengalaman yang sudah berhasil kita simpan didalam diri kita. Yang satu ini, akan menjadi milik kita sampai akhir hayat.  

Tapi seperti yang saya katakan sebelumnya; ini tidak gratis. Anda harus membayarnya. Masih ingat dengan apa? Bukan dengan uang Anda, karena meskipun saya butuh uang; saya sama sekali tidak menginginkan uang Anda. Bayarkan dengan tiga hal ini saja; (1) komitmen pribadi yang tinggi (2) tenaga yang lebih banyak, dan (3) waktu ekstra. Itu saja. Bagaimana? Sudah cocok harganya? Deal. Nah, jika Anda sudah siap untuk membayarnya dengan ketiga hal itu, sekarang saya mengundang Anda untuk menemani saya mempelajari cara memperkaya diri dengan pengalaman. Mari memulainya dengan memahami dan menerapkan 5 sudut pandang , berikut ini:  

1.      Menyelesaikan pekerjaan utama tanpa cela. Seseorang punya pengalaman kerja bagus dalam CV-nya. Lalu direkrut oleh perusahaan yang membutuhkan karyawan berpengalaman. Namun dalam masa probation 3 bulan, orang ini tidak menunjukkan kinerja yang memuaskan. Orang ‘berpengalaman’ itu tidak lulus masa percobaan. Padahal menurut CV yang ada, dia sudah lama bekerja dibidang itu. Kenapa ya? Seperti membangun rumah yang wajib dimulai dengan menyelesaikan fondasinya terlebih dahulu. Pekerjaan utama Anda adalah fondasi yang tidak boleh ada cela. Mesti sempurna. Jika pekerjaan kita masih berantakan, itu menunjukkan keterampilan atau komitmen kita yang buruk. Tidak mungkin kita memperkaya diri dengan pengalaman yang lebih banyak, iya kan? Jadi, hal pertama yang mesti Anda pastikan adalah; pekerjaan harian Anda selesai dengan nilai sempurna. Anda mesti memperjuangkannya sampai kesempurnaan itu bisa dicapai. Indikasinya adalah; Anda tidak mengeluhkannya. Anda senang hati dan gigih selama menjalaninya. Dan Anda, menghasilkan kinerja dengan kualitas yang paling baik dibidang itu.

2.      Proaktif melakukan job enrichment. Meski banyak yang mengenal istilah ini, tapi hanya sedikit yang mau melakukannya. Job enrichment. Maknanya, seseorang yang punya posisi seperti orang lain; namun diberi tugas tambahan yang lebih banyak dari tugas dan tanggungjawab regulernya. Dengan job enrichment ini, seseorang mesti punya komitmen yang kuat untuk bekerja lebih banyak dan lebih lama dibanding orang lain; tanpa menuntut bayaran tambahan. Glek! Idealnya, job enrichment ini difasilitasi oleh perusahaan. Namun, selain tidak semua perusahaan punya kultur ini; program yang diinisiasi oleh perusahaan juga sering mendapatkan penolakan dari karyawan. Minimal sambutan yang dingin. Karena tanpa kesadaran yang tinggi; jarang ada karyawan yang mau melakukan kerja extra tanpa bayaran tambahan. Jika Anda ingin kaya dengan pengalaman, job enrichment merupakan pilihan tepat. Bagaimana jika perusahaan Anda tidak punya program ini? Anda yang harus proaktif mengusulkannya kepada perusahaan. Supaya Anda, mendapatkan kesempatan pertama dalam penerapannya

3.      Menjalani job enrichment secara informal. Perusahaan Anda, belum tentu mempunyai kesiapan system dan organisasi untuk melakukan job enrichment secara formal. Tetapi, kita bisa melakukannya secara informal. Salah satu cara yang bisa Anda coba adalah; datanglah kepada atasan Anda. Lalu menawarkan diri membantu menyelesaikan tugas-tugas beliau. (Glek! Lagi) Anda tentu mafhum bahwa atasan Anda mempunyai tugas dan tanggungjawab yang lebih tinggi dari Anda. Maka ketika Anda belajar menyelesaikan tugas beliau; Anda sedang mendorong diri Anda agar naik kelas dengan mendapatkan pengalaman mengerjakan tugas-tugas yang melampaui posisi Anda. Saya, mempraktekkan cara itu. Hasilnya? Hmmh… asyik banget. Dan saya, kena hukum karma. Beberapa anak buah saya mengetuk pintu kamar kerja saya, lalu katanya;”Pekerjaan saya sudah selesai Pak. Apakah saya bisa membantu menyelesaikan pekerjaan Bapak?” Nah. Profesional seperti inilah yang bakal mempunyai kekayaan pengalaman berharga bagi masa depan karirnya. Anda sudah terbiasa dengan perilaku ini? Jika belum, cobalah sekarang juga.

4.      Ikutilah projek-projek di departemen lain. Anda tentu sibuk sekali dengan tugas-tugas Anda. Apakah Anda senang jika perusahaan menugaskan seseorang untuk  membantu menyelesaikan tugas-tugas berat Anda? Tentu senang sekali ya. Tapi, percayalah; itu tidak akan terjadi. Tapi mari kita lihat sisi baiknya. Seseorang di departemen lain pun mengharapkan adanya tenaga bantuan karena mereka pun sama sibuknya dengan Anda. Dan seperti Anda, mereka juga tidak akan dapat tambahan orang dari perusahaan. Maka, Anda; boleh mendatangi kepala departemen atau direkturnya – dengan seijin atasan Anda – untuk menawarkan diri membantu terlibat dalam proyek-proyek mereka (Glek! Sekali lagi). Saya. Dulu mempraktekkan itu. Hasilnya? Boss-boss menelepon saya; “Ada jabatan kosong ditempat gue. Elo mau pindah ke team gue?!” Oh, sedap sekali. Anda, jika sudah terbiasa terlibat dalam proyek-proyek didivisi atau departemen lain, akan memiliki kekayaan pengalaman yang melimpah ruah. Dan kelak; Anda akan mendapatkan penawaran pertama ketika departemen itu sedang membutuhkan orang untuk mengisi jabatan kosong yang ada.

5.      Efektifkanlah waktu kerja Anda. Kita semua mempunyai tantangan yang sama, yaitu; waktu yang sangat terbatas. Makanya banyak orang ragu, bagaimana mungkin kita punya pengalaman yang kaya dalam waktu yang serba singkat ini. Hey. Waktu setiap orang sama. 24 jam sehari. Tapi kenapa ada yang tetap miskin dengan pengalaman. Dan ada yang kaya? Jawabannya terletak kepada seberapa efektifnya dia menggunakan waktu yang ada. Coba simak sekeliling Anda. Ada yang datang pagi-pagi absen. Bukan langsung bekerja. Melainkan pergi ke warung kopi, terus merumpi sampai jam setengah sembilan. Lihat fenomena jam makan siang. Setengah dua belas orang sudah pada berebut bubaran. Dan jam satu, masih belum balik lagi. Bagaimana dengan jam pulang kantor? Begitu ‘teng’, langsung ‘go’. Sahabatku, kekayaan pengalaman tidak bisa didapat dengan cara menggunakan waktu kerja seperti itu. Ingatlah bahwa waktu kita terbatas. Setiap detik, sangat berharga. Maka gunakanlah detik demi detik Anda untuk menambah kekayaan pengalaman. (Glek! Juga)
Banyak sekali Glek!-nya ya?

Sudah saya katakan sebelumnya. Bahwa kekayaan pengalaman tidak bisa didapatkan secara gratis. Anda harus membayarnya dengan 3 hal. Masih ingat apa saja itu? Yes. (1) komitmen pribadi yang tinggi (2) tenaga yang lebih banyak, dan (3) waktu ekstra. Saya tahu bahwa hanya sedikit orang yang mau membayarnya dengan ketiga hal ini. Makanya, hanya sedikit karyawan yang memiliki kekayaan pengalaman yang tinggi. Dan itulah pula sebabnya mengapa nilai mereka sangat tinggi. Mereka tidak perlu melamar kerja, karena banyak boss yang ingin mempekerjakan mereka. Mereka tidak perlu merengek minta kenaikan gaji karena mereka mendapatkan kenaikan gaji istimewa diluar jadwal regulernya yang setahun sekali itu.

Dan ketika pensiun kelak. Mereka memiliki bekal yang jauh lebih bernilai dibandingkan dengan sejumlah uang yang belum tentu mencukupi biaya hidup sampai tutup usia. Mereka. Menjadi punya lebih banyak peluang untuk bisa dilakukannya kelak setelah tidak berstatus sebagai karyawan lagi. Dan mereka, bisa melihat begitu banyak kesempatan yang bisa diraihnya. Dengan berbekal pengalaman yang beragam macam itu. Jadi, jelas sekali jika pengalaman sangat bermanfaat bagi hari esok kita. Maka mari sahabatku, kita belajar memperkaya diri dengan pengalaman. Demi kebaikan hari esok kita. Seperti yang Tuhan perintahkan dalam surah 59 (Al-Hasyr) ayat 18 : “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwallah kepada Allah. Dan hendaklah setiap jiwa menyiapkan bekalnya untuk hari esok…..” Hari esok kita sungguh sangat panjang, sahabatku. Mari temani saya memperkaya diri dengan pengalaman berharga. Sebagai bekal untuk menempuhnya.