5 Penyakit Ini Ternyata Bisa Disembuhkan Dengan Sholat Tahajud

Sebagai ummat Islam ,  pernahkah  kita  berpikir   kenapa  Al Qur'an   memerintahkan   pada  kita  untuk  mengerjakan   shalat  tahajjud ?
Firman Allah SWT ,
"Dan pada sebagian  dari malam     , maka sujudlah  kepada_Nya   dan   bertasbihlah   kepada_Nya   pada   bagian   yang   panjang   dimalam hari  ".( QS . Al Insan   : 26 )
Setelah   diadakan   penelitian   oleh   sekelompok   dokter   muslim    di  Inggris   , Ternyata   sholat  Tahajjud  tak  hanya  sekedar  bernilai  ibadah  sunnah ,   namun  juga  bisa  menjadi  terapi   penyembuhan   berbagai  penyakit  kronis .
Memang ,   menurut  sebagian  kaum   awam   , shalat  tahajjud   termasuk   salah  satu   sholat   yang   paling berat   untuk   dikerjakan , karena   harus   dilaksanakan   malam  hari   terutama   di sepertiga  malam   terakhir  , waktu   yang   sangat  enak   untuk   dibuat  tidur .
Apakah   kita  memikirkan   , kenapa  sholat  tahajjud  dikerjakan  malam  hari  ,  kenapa  tidak siang  hari  saja ?
Ternyata  ,  ada  banyak  keajaiban  dibalik  sholat  tahajud   dan rahasia  waktu  sholat  tahajjud  yang  belum  kita ketahui .
InsyaAllah    dengan  mengetahui  keutamaan  sholat  tahajjud  ini   kita   akan   terasa  ringan  mengerjakannya .
Dalam   sebuah   hadits   shahih ,   Rasulullah  SAW   bersabda  :
"Sholat  tahajud  bisa  menghapus  dosa   ,   mendatangkan   ketenangan   dan   menghindarkan   dari   penyakit "( HR . Tirmidzi )
Selain   bisa  menyembuhkan  penyakit   ternyata  Sholat Tahajud  adalah   ibadah  terbaik   setelah  sholat  wajib .   Nabi   shallallahu'alaihi   wa  sallam   bersabda :
"Sebaik_baik   puasa  setelah  puasa Ramadhan   adalah  puasa  pada  bulan   Allah _ Muharram .   Sebaik baik  sholat  setelah   sholat  wajib   adalah   sholat  malam ".( HR . Muslim )
Dan dibawah  ini   adalah  5  Penyakit   Yang   Ternyata  Bisa  Disembuhkan   Dengan  Sholat  Tahajud
"Rajin  Sholat  Tahajjud  Bisa  Menyembuhkan   Diabetes "
Orang  yang  rajin  mendirikan   sholat  tahajud  di sepertiga  malam   terakhir  akan  terhindar  dari  penyakit  diabetes .   Penelitian   para  dokter   muslim  ini  mengatakan    bahwa   orang  yang   rutin   melakukan   sholat  tahajjud  akan   membuat  kadar   kortisol   dalam   tubuh   seseorang   menjadi  turun .
Seperti  kita  ketahui  salah satu  manfaat  kortisol    adalah   meningkatkan   kadar  gula   darah   dalam tubuh , dengan   cara   menurunkan   metabolisme   karbohidrat  .   Saat  kortisol   meningkat ,   otomatis   kadar  gula  darah  darah  akan  meningkat  .  Oleh karenanya   , sholat  tahajjud  sangat  dianjurkan  bagi   mereka yang menderita  diabetes .   Karena   ketika  rajin   melaksanakan  sholat  tahajud  , maka   kadar  kortisol   akan   menurun   secara   natural .
"Mencegah  Gagal  Ginjal , Kencing  Manis  dan  Pembengkakan  Jantung "
Selain  menurunkan  kadar  gula  , manfaat  lainnya  dari  kortisol  adalah   untuk  menghambat  pengeluaran  urine .  Dan   itu  merupakan  jawaban   kenapa  kita  jarang   kebelet  kencing  ketika  tidur  nyenyak   di  malam   hari ?
Ini  berlaku  pada   semua   orang   kecuali   pada  penderita   diabetes   .   Hal   itu   dikarenakan   ditahan   secara   alami   oleh   kartosil   dalam   tubuh .
Dengan   rajin   melaksanakan  sholat  tahajjud ,  maka   kortisol   bisa   diturunkan   dan akan   berimbas  pada  efek   penghambatan   urin   yang   juga   semakin   rendah .   Oleh   karenanya    ,  orang_ orang   yang   mengalami   kencing   manis   ,   pembengkakan  jantung   dan   gagal   ginjal   sangat   direkomendasikan   untuk   mendawamkan   tahajjud  ,  karena   dengan   melakukannya  secara  rutin   bisa   mereduksi   kortisol .
Sewaktu   kortisol   tereduksi   ,   maka    pembengkakan   tidak   akan  pernah   terjadi   dan   pembuangan   urine  menjadi   semakin  lancar .
"Mencegah  Hipertensi  dan  Hipotensi "
Dengan melaksanakan   sholat   tahajjud  secara   rutin   , tubuh   akan   lebih   mudah   melepaskan   beta   endorsin  , serotonin   dan juga   melatonin   yang   diproduksi   oleh   otak .
Inilah   alasan   kenapa   seseorang   bisa   menjadi   lebih  tenang   ketika   merutinkan   sholat   tahajjud .
Ketika  sistem   homeostasis   seseorang   terganggu   , maka   sudah   bisa   dipastikan   ia   akan   mudah   mengalami   pusing   dan   sakit   kepala   yang   bisa  menimbulkan   hipertensi   ( tekanan   darah   tinggi ) dan   Hipotensi   ( tekanan  darah  rendah ) .
Dengan   melaksanakan   sholat  tahajjud   secara rutin ,   maka   ia   akan   mengalami   relaksasi   secara   alami   dengan   kontensitas   yang   penuh .   Sehingga   keseimbangan   tubuh   lebih   terjaga   dan   kadar   hipertensi   atau   hipitensi   bisa   diturunkan   dengan   natural   tanpa  meminum   obat_ obatan .
"Menjadikan  Seseorang   Lebih  Sabar  dan Tidak  Mudah  Marah "
Fungsi lain   dari   kortisol   adalah   untuk   menjaga  efek   perasaan   depresi   atau   marah   yang   berlebihan .   Dengan   merutinkan  sholat  tahajjud   ,  maka   kadar  kortisol   dalam   tubuh  akan   turun   secara   perlahan    , tentunya   hal   ini   akan   membuat   hati   seseorang   menjadi   lebih   tenang .
Dengan   hati   yang   tenang   dan sehat   , maka   sudah   bisa   dipastikan   tubuh   akan  menjadi   kuat   dan   terjaga   .   Oleh   karenanya ,   seseorang   yang   rutin   melakukan   sholat   tahajjud   , maka   dia   bisa   lebih   nerimo   , legowodan   emosinya   menjadi   stabil .
"Sholat Tahajud  Merupakan  Kemoterapi  Kanker  Tanpa  Efek Samping "
Siapa sih   yang  tidak  takut  sama  efek  samping  yang  ditimbulkan   kemoterapi  kanker ?
Seperti  kita  ketahui   bahwa  kemoterapi   mengandung   banyak   sekali  efek   samping ,   seperti   rambut rontok ,   kulit  mengelupas   , muntah ,   ketahanan  tubuh   menurun ,   gangguan   pencernaan  akut ,   perdarahan    hebat   dan lainnya .
Sementara   itu   , sholat  tahajjud  merupakan   kemoterapi   gratis   tanpa   efek   samping   , karena   hanya   dengan  'iman ' yang   ada   dalam   hati   seseorang      ia   akan   menjadi   yakin  dengan   pertolongan   Allah  SWT .
Dengan   hanya  meminta   pada  Allah   , maka   ia tidak akan   bergantung   pada  Makhluk   , Sehingga    pikiran   serta   hati   bisa   menjadi  lebih  rileks .   Keadaan  seperti   ini   akan   membuat   daya   tahan   tubuh   semakin   meningkat   dan   perkembangan   sel   kanker   bisa    diperlambat   bahkan   bisa   dihentikan   sama   sekali .
Masya Allah   , begitu   dahsyatnya   rahasia   dibalik   Sholat  tahajjud   , sehingga   tak   heran   jika   Rasulullah   SAW   hampir   sama  sekali   tak   pernah  meninggalkannya .
Semoga  Allah   memberikan   keringanan   pada  kita  untuk   bisa   istiqomah   merutinkan  sholat   tahajud  .  Aamiin .

Rahasia Kehidupan Manusia


Saat kita bisa memberi, kita pasti akan menerima.
Saat kita menolong org lain, pada saat yang sama kita sebenarnya sedang menolong diri sendiri.
Apa yg kita lakukan untuk org lain sebenarnya, kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri .
Inilah Rahasia Besar kehidupan  manusia yang tersembunyi bagi banyak orang .
Bukan karena mereka tidak melihat/Buta kebenaran ini, tapi mereka tidak mau mempercayainya.
Karena jaman sekarang banyak orang lebih berbahagia menerima dari pada memberi.
Lebih suka ditolong dari pada menolong.
Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.
Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri.
Kita diingatkan untuk selalu tidak bosan .... tetap bersemangat untuk selalu berbuat baik.
Ini sebuah Rahasia Besar kehidupan manusia
untuk bisa hidup yang diberkati Berkelimpahan dan Hidup Bahagia.
Meski demikian, Rahasia besar kehidupan ini tersembunyi bagi orang orang yang egois, munafik, pecundang, kikir/pelit karena mereka melakukan apa yang bisa menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan dampaknya pada orang lain.
Apa yang kita lakukan untuk orang lain, suatu saat kembali pada diri kita sendiri.
Kebahagiaan sangat tergantung kepada apa yang dapat Anda berikan kepada orang lain,
....... bukan......
kepada apa yang Anda peroleh.
*Kekurangan Orang Lain adalah Ladang Pahala' bagi kita untuk
» Membantunya,
» Mendoakannya,
» Memperbaikinya, dan
» Menjaga Aib-nya.
*Bukan Gelar, Jabatan dan kekayaan yg menjadikan 'Orang Menjadi Mulia',*
Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.
*Ciri Seseorang (Pemimpin ) itu " Baik'* akan Tampak dari :
» Kematangan Pribadi,
» Buah Karya,
» serta Integrasi antara 'Kata & Perbuatan'-nya.
*Jika Kita Belum bisa membagikan Harta atau membagikan Kekayaan,*
..... maka ....
Bagikanlah
'Contoh Kebaikan'
karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.
*Jangan Pernah Menyuruh Orang lain utk Berbuat Baik,*
......Sebelum .......
Menyuruh Diri Sendiri',
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dimulai dari Diri Kita Sendiri.
*Pastikan Kita sudah melakukan yg terbaik n 'Beramal' hari ini,* Baik dengan :
» Materi,
» dengan Ilmu,
» dengan Tenaga,
» atau Minimal dgn
'Senyuman yg Tulus'...
*Para Pembohong* akan
'Dipenjara oleh Kebohongannya' sendiri.
Orang yg Jujur akan
'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.
*Bila Memiliki 'Banyak Harta', maka Kita lah yg akan 'Menjaga Harta'.*
Namun Jika Kita Memiliki
'Banyak Ilmu',
....maka.....
Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita'.
*Bila 'Hati Kita Bersih',*
Tak ada Waktu untuk :
» Berpikir Licik,
» Curang,
» atau Dengki,
sekalipun terhadap Orang lain.
*Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik',*
Bekerja Cerdas merupakan
'Bagian Dari Otak',
......sedangkan......
Bekerja Ikhlas adalah
'Bagian Dari Hati'.
*Jadikanlah setiap 'Kritik'* bahkan 'Penghinaan' yg Kita Terima sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'.
*Kita tdk pernah tahu Kapan* 'Kematian' akan 'Menjemput Kita, tapi yg Kita Tahu adalah kematian itu pasti datang dan seberapa Banyak Bekal yg Kita Miliki untuk Menghadapinya.....
Pergunakanlah KESEMPATAN yang baik untuk hidup dalam KEBENARAN dan selalu menabur KEBAIKAN. 
Semoga kita semua hidup bahagia. .

Kita semua adalah Tamu di Dunia


Karena kita tamu maka kehadiran kita hanyalah sementara.
Kaya atau miskin hanyalah sementara.
Segala kejayaan atau kegagalan hanyalah sekian puluh tahun.
Jabatan, kedudukan, popularitas dan kemuliaan tidak selamanya.
Tidak ada presiden atau raja selamanya.
Tidak ada direktur atau manager yang abadi, sebab kita semua hanya tamu.
Karena tamu, begitu waktunya tiba, kita semua harus beranjak pergi...
Semua harta benda, emas permata, rumah dan kendaraan hanyalah pinjaman.
Walaupun semua aset adalah hasil jerih payah keringat kita,
Walaupun kita mempunyai surat kepemilikan yang sah dan semua harta benda atas nama kita secara hukum,
Namun semuanya hanyalah kepemilikan sementara,
Hanyalah pinjaman!!
Karena pinjaman, begitu waktunya tiba, harus dikembalikan.
Semua yang ada di badan kita,

yang terkalung di leher, terselip di jari, yang dikenakan di pergelangan tangan, yang tersimpan di saku, semua harus dikembalikan sama seperti ketika kita belum memilikinya!
"Ketika lahir dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong..."
Waktu datang kita tidak membawa apa-apa,
Waktu pergi kita juga tidak membawa apa pun

Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan, jangan minder karena miskin dan hina, bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman!!
Tetaplah rendah hati seberapapun tinggi kedudukan kita...
Tetaplah percaya diri seberapapun kekurangan kita.....
Dan tetaplah bersyukur dalam segala keadaan…
Semoga bermanfaat, Aamiin.

Anak_ayah

*Ayah :* Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua nak, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.
*Anak :* Baik, ayah
Tidak berapa lama, anaknya sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.
*Ayah :* Cobalah kamu rasakan kopimu nak , bagaimana rasa kopimu?
*Anak :* rasanya sangat pahit sekali ayah
*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?
*Anak :* Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, ayah
*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Anak :* Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, ayah
*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Anak :* Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, ayah
*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Anak :* Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, ayah
*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Anak :* sangat manis sekali, ayah.
*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Anak :* Terlalu manis. Malah tidak enak, ayah
*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Anak :* rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, ayah.
*Ayah :* Ketahuilah nak.. pelajaran yg dapat kita ambil dari contoh ini adalah.. jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak?
Sejenak sang anak termenung, lalu menjawab.
*Anak :* Ya ayah, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup secukupnya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, ayah
*Ayah :* Ayo anakku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.
Sang anak lalu mengerjakan perintah ayahnya
*Ayah :* Bagaimana rasanya?
*Anak :* rasanya nikmat, ayah.
*Ayah :* Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan orang2 yang kekurangan.
*Anak :* Terima kasih atas ilustrasinya, ayah

Hati gelisah

"PENYEBAB HATI TETAP GELISAH MESKI RAJIN BERIBADAH"
Berikut ini sebuah cerita dari Abu Yazid Al-Busthami, yang insya Allah, dapat kita ambil pelajaran daripadanya;
Di samping seorang sufi, Abu Yazid Al Busthami juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang santri yang juga memiliki murid yang banyak.
Santri itu juga menjadi kyai bagi jamaahnya sendiri. Karena telah memiliki murid, santri ini selalu memakai pakaian yang menunjukkan kesalihannya, seperti baju putih, serban, dan wewangian tertentu.
Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid, “Tuan Guru, saya sudah beribadat tiga puluh tahun lamanya. Saya shalat setiap malam dan puasa setiap hari, tapi anehnya, saya belum mengalami pengalaman ruhani yang Tuan Guru ceritakan. Saya tak pernah saksikan apa pun yang Tuan gambarkan.”
Abu Yazid menjawab, “Sekiranya kau beribadat selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun debu mukasyafah dalam hidupmu.”
Murid itu heran, “Mengapa, ya Tuan Guru?”
“Karena kau tertutup oleh dirimu,” jawab Abu Yazid.
“Bisakah kau obati aku agar hijab itu tersingkap?” pinta sang murid.
“Bisa,” ucap Abu Yazid, “tapi kau takkan melakukannya.”
“Tentu saja akan aku lakukan,” sanggah murid itu.
“Baiklah kalau begitu,” kata Abu Yazid, “sekarang tanggalkan pakaianmu. Sebagai gantinya, pakailah baju yang lusuh, sobek, dan compang-camping.
Gantungkan di lehermu kantung berisi kacang. Pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak mungkin anak-anak kecil di sana. Katakan pada mereka, “Hai anak-anak, barangsiapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri satu kantung kacang.” Lalu datangilah tempat di mana jamaah kamu sering mengagumimu. Katakan juga pada mereka, “Siapa yang mau menampar mukaku, aku beri satu kantung kacang!”
“Subhanallah, masya Allah, lailahailallah,” kata murid itu terkejut.
Abu Yazid berkata, “Jika kalimat-kalimat suci itu diucapkan oleh orang kafir, ia berubah menjadi mukmin. Tapi kalau kalimat itu diucapkan oleh seorang sepertimu, kau berubah dari mukmin menjadi kafir.”
Murid itu keheranan, “Mengapa bisa begitu?”
Abu Yazid menjawab, “Karena kelihatannya kau sedang memuji Allah, padahal sebenarnya kau sedang memuji dirimu. Ketika kau katakan: Tuhan mahasuci, seakan-akan kau mensucikan Tuhan padahal kau menonjolkan kesucian dirimu.”
“Kalau begitu,” murid itu kembali meminta, “berilah saya nasihat lain.”
Abu Yazid menjawab, “Bukankah aku sudah bilang, kau takkan mampu melakukannya!”
Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga. Abu Yazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadat mudah terkena penyakit ujub dan takabur. “Hati-hatilah kalian dengan ujub,” pesan Iblis.
Dahulu, Iblis beribadat ribuan tahun kepada Allah. Tetapi karena takaburnya terhadap Adam, Tuhan menjatuhkan Iblis ke derajat yang serendah-rendahnya.
Takabur dapat terjadi karena amal atau kedudukan kita. Kita sering merasa menjadi orang yang penting dan mulia. Abu Yazid menyuruh kita menjadi orang hina agar ego dan keinginan kita untuk menonjol dan
dihormati segera hancur, yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian. Hanya dengan itu kita bisa mencapai hadirat Allah swt.
Orang-orang yang suka mengaji juga dapat jatuh kepada ujub. Mereka merasa telah memiliki ilmu yang banyak.
Suatu hari, seseorang datang kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam, “Ya Rasulallah, aku rasa aku telah banyak mengetahui syariat Islam. Apakah ada hal lain yang dapat kupegang teguh?” Nabi menjawab, : ”Katakanlah: Tuhanku Allah, kemudian ber-istiqamah-lah kamu.”
Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadat. Orang sering merasa ibadat yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan. Ia menganggap ibadat sebagai investasi. Orang yang gemar beribadat cenderung jatuh pada perasaan tinggi diri. Ibadat dijadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat. Orang itu akan amat tersinggung bila tidak diberikan tempat yang memadai statusnya. Sebagai seorang ahli ibadat dan ahli dzikir, ia ingin disambut dalam setiap majelis dan diberi tempat duduk yang paling utama.
Tulisan ini saya tutup dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad-nya;
Suatu hari, di depan Rasulullah saw Abu Bakar menceritakan seorang sahabat yang amat rajin ibadatnya. Ketekunannya menakjubkan semua orang. Tapi Rasulullah tak memberikan komentar apa-apa. Para sahabat keheranan. Mereka bertanya-tanya, mengapa Nabi tak menyuruh sahabat yang lain agar mengikuti sahabat ahli ibadat itu.
Tiba-tiba orang yang dibicarakan itu lewat di hadapan majelis Nabi. Ia kemudian duduk di tempat itu tanpa mengucapkan salam. Abu Bakar berkata kepada Nabi, “Itulah orang yang tadi kita bicarakan, ya Rasulallah.”
Nabi hanya berkata, “Aku lihat ada bekas sentuhan setan di wajahnya.”
Nabi lalu mendekati orang itu dan bertanya, “Bukankah kalau kamu datang di satu majelis kamu merasa bahwa kamulah orang yang paling salih di majelis itu?” Sahabat yang ditanya menjawab, “Allahumma, na’am. Ya
Allah, memang begitulah aku.” Orang itu lalu pergi meninggalkan majelis Nabi.
Setelah itu Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, “Siapa di antara kalian yang mau membunuh orang itu?” “Aku,” jawab Abu Bakar.
Abu Bakar lalu pergi tapi tak berapa lama ia kembali lagi, “Ya Rasulallah, bagaimana mungkin aku membunuhnya? Ia sedang ruku’.”
Nabi tetap bertanya, “Siapa yang mau membunuh orang itu?” Umar bin Khaththab menjawab, “Aku.” Tapi seperti juga Abu Bakar, ia kembali tanpa membunuh orang itu, “Bagaimana mungkin aku bunuh orang yang sedang bersujud dan meratakan dahinya di atas tanah?” Nabi masih bertanya,
“Siapa yang akan membunuh orang itu?” Imam Ali bangkit, “Aku.” Ia lalu keluar dengan membawa pedang dan kembali dengan pedang yang masih bersih, tidak berlumuran darah, “Ia telah pergi, ya Rasulullah.” Nabi
kemudian bersabda, “Sekiranya engkau bunuh dia. Umatku takkan pecah sepeninggalku….”
Dari kisah ini pun kita dapat mengambil hikmah:
Selama di tengah-tengah kita masih terdapat orang yang merasa dirinya paling salih, paling berilmu, dan paling benar dalam pendapatnya, pastilah terjadi perpecahan di kalangan kaum muslimin. Nabi memberikan pelajaran bagi umatnya bahwa perasaan ujub akan amal salih yang dimiliki adalah penyebab perpecahan di tengah orang Islam. Ujub menjadi penghalang naiknya manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Penawarnya  hanya satu, belajarlah menghinakan diri kita. Seperti yang dinasihatkan Abu Yazid Al-Busthami kepada santrinya.

Akhlakul karimah

Akhlakul karimah yaitu sama dengan akhlak yang baik atau terpuji . Akhlakul karimah harus dimiliki oleh semua manusia yang hidup di dunia ini.Apa pengertian dari Akhlakul karimah ?dan apa saja contohnya?mari kita pelajari bersama .
Pengertian akhlakul karimah
Akhlakul karimah atau Akhlak mulia /terpuji yaitu suatu sikap yang baik sesuai ajaran agama islam . Seseorang yang memilikiakhlakul karimah maka akan disenangi oleh sesama manusia , bahkan tidak hanya itu jika seesorang berperilaku sesuai ajaran agama islam maka sudah pasti baik dimata ALLOH dan kelak nanti akan masuk dalam surga bersama Nabi Muhammad saw, seperti yang terkandung dalam Hadist Nabi Muhammad :

Contoh akhlakul karimah
Zuhud
Zuhud menurut bahasa memiliki arti meninggalkan keduniaan. Sedangkan secara istilah , Zuhud yaitu meninggalkan sesuatu yang disayangi atau di sukai yang bersifat material atau keduniaan yang mewah dengan mengharap dan menginginkan sesuatu yang lebihbaik yang bersifat kebahagiaan akhirat.Seseorang yang memiliki harta yang melimpah hendaknya digunakan sebagai alat untuk mencari kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan di akhirat . seperti yang terkandung dalam Dalil Naqli tentang zuhud dalam
QS. AN- Nisa ayat 77   yang artinya :
“………..Katakanlah kesenangan didunia ini hanya sebentar (sedikit ) dan akhirat itu lebih baik bagi orang – orang yang bertaqwa .” Zuhud bukan berarti melarang manusia untuk memiliki harta dan tidak memiliki kesenangan dunia , akan tetapi harta dan dunia tidak menghalangi untuk menunaikan tugas manusia yaitu untuk beribadah kepada Alloh swt.
Ciri – ciri orang zuhud , yaitu
a. Selalu merasa cukup atas harta yang dimiliki.
b. Senantiasa bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan walaupun sedikit.
c. Hidup sederhana.
d. Lebih mengutamakan cintanya kepada ALLOH dibanding cinta kepada dunia.
2. Tawakal
Pengertian tawakal secara bahasa yaitu menyerahkan suatu urusan kepada pihak lain. Sedangkan secara Istilah yaitu menyerahkan sepenuh nya segala perkara setelah berusaha (ikhtiar ) kepada ALLOH swt. Sikap bertawakal menjadikan seesorang menjadi tidak putus asa jika sesuatu yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan , dan tidak akan sombong jika suatu yang diusahakan berhasil . Dalil yang menjelaskan tentang tawakal yaitu QS. Al- maidah ayat 11 :
Lafadz ( Ya ayyuhalladziina amanudzkuru ni’matallohi ‘alaikum idz hamma kauman an yabsutuu ilaikumaidiyahum fakaffa andiyahum ‘ankum wattaqullaha wa’alallahi falyatawakkalil mu minuna )
Artinya : ” Hai orang – orang yang beriman , ingatlah kamu akan nikmat Alloh ( yang diberikn Nya ) kepadamu , di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu ( untuk berbuat jahat ) maka Alloh menahan tangan mereka dari kamu . Dan bertawakalah kepada ALLOH , dan hanya kepada ALLOH saja orang – orang mukmin itu harus bertawakal .”
Ciri – ciri orang yang hidupnya tawakal :
a. Tidk pernah berkeluh kesah .
b. Ridha terhadap diri dan keadaannya.
c. Selalu merasaka ketenangan.
3. Ikhlas
Ikhls yaitu mengerjakan  sesuatu pekerjaan  semata – mata mengharap ridho ALLOH swt.
Dalil Naqli tentang ikhlas yaitu terkandung dalam QS.AZ-ZUMAR Ayat 11 ;
Lafadz ( qul innii umirtu ana’budullaha mukhlison lahudina )
Artinya :
Ciri – ciri yang dimiliki orang yang iklas :
a. Tidak kecewa saat amal perbuatannya diremehkan oleh orang lain.
b. Tidak merasa bangga , ketika perilakunya dipuji.
c. Tidak memuji dengan apa yang dikerjakan .
Demikian penjelasan tentang akhlakul karimah, Contoh diatas merupakan contoh sebagian kecil dariakhlakul karimah atau akhlak yang baik . Semoga kita senantiasa dapat berusaha untuk melatih diri berperilaku baik ,karena semua itu akan kembali pada diri kita sendiri baik akibat buruk ataupu manfaat atau hikmahnya.

Kita semua adalah Tamu di Dunia

:: Kita semua adalah Tamu di Dunia ::

Karena kita tamu maka kehadiran kita hanyalah sementara.
Kaya atau miskin hanyalah sementara.
Segala kejayaan atau kegagalan hanyalah sekian puluh tahun.
Jabatan, kedudukan, popularitas dan kemuliaan tidak selamanya.
Tidak ada presiden atau raja selamanya.
Tidak ada direktur atau manager yang abadi, sebab kita semua hanya tamu.

Karena tamu, begitu waktunya tiba, kita semua harus beranjak pergi...
Semua harta benda, emas permata, rumah dan kendaraan hanyalah pinjaman.
Walaupun semua aset adalah hasil jerih payah keringat kita,
Walaupun kita mempunyai surat kepemilikan yang sah dan semua harta benda atas nama kita secara hukum,

Namun semuanya hanyalah kepemilikan sementara,
Hanyalah pinjaman!!

Karena pinjaman, begitu waktunya tiba, harus dikembalikan.
Semua yang ada di badan kita,
yang terkalung di leher, terselip di jari, yang dikenakan di pergelangan tangan, yang tersimpan di saku, semua harus dikembalikan sama seperti ketika kita belum memilikinya!

"Ketika lahir dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong..."

Waktu datang kita tidak membawa apa-apa,
Waktu pergi kita juga tidak membawa apa pun

Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan, jangan minder karena miskin dan hina, bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman!!

Tetaplah rendah hati seberapapun tinggi kedudukan kita...
Tetaplah percaya diri seberapapun kekurangan kita.....
Dan tetaplah bersyukur dalam segala keadaan…

Semoga bermanfaat, Aamiin.

The Hidden Factory

The Hidden Factory

The Hidden Factory is a term that refers to activities in an operation or standard operating procedure (SOP).  A few examples of Hidden Factories are workarounds, rework, or any of the 7 wastes, which I will describe below.  Most organizations have some form of a Hidden Factory and being able to “see” these hidden factories in an organization requires learning to see what waste is and understanding that waste in any operation — service or manufacturing — can be a substantial drain on the bottom line, top line, on employee morale, shareholders and, most importantly, the customer.
> 
In fact, one very important litmus test for an activity is this: “If the customer knew the details of process x, would she be willing to pay for it?”  In other words, suppose substantial rework was required to manufacture a widget and that rework cost was baked-into the cost of 1 unit of a widget, would the customer be willing to pay for the firm’s defects?  Would the customer be willing to pay for the firm’s internal inefficiencies?
What is a Process?
A process is an systematic activity comprising of smaller activities that culminate in an outcome — service or product. A process can take up time, space, and resources. All processes can be categorized into the following categories: Value-added, Non-value added but necessary, and Non-value added.


From the Customer’s Perspective:
1.      Value-added: This step in the process adds form, function, and value to the end product and for the customer.
2.     Non-Value-Added: This step does not add form, function, or assist in the finished goods manufacturing of the product.
3.     Non-Value-Added-But-Necessary: This step does not add value, but is a necessary step in the final value-added product.
(2) & (3) naturally create waste, of which there are 7 types:
1.      Over-Production: Producing more than is needed, faster than needed or before needed.
2.     Wait-time: Idle time that occurs when co-dependent events are not synchronized.
3.     Transportation: Any material movement that does not directly support immediate production.
4.     Processing: Redundant effort (production or communication) which adds no value to a product or service.
5.     Inventory: Any supply in excess of process or demand requirements.
6.     Motion: Any movement of people which does not contribute added value to the product or service.
7.     Defect: Repair or rework of a product or service to fulfill customer requirements.
It’s important to understand “Value” in terms of the customer.  From the customer’s perspective, “Value” could be defined in the form of a question:
Which process steps (and associated costs) do our customers not have to bear?
It’s a revealing question — most companies are glad that they do not have to reveal how their product or service is created, for fear of their inefficient processes and wasteful operations revealed to the customer.  This stance is sometimes aptly called “not revealing how the hot dog is made”, amicably referring to the unknown contents of the hot dog.


Process Cycle Efficiency
There is a metric that helps to identify how much of a process is actually value-added.  It requires a few things:
1.      Map the process.
2.    Identify the Value-added steps, non-value added steps, and the non-value added but necessary steps.
3.     Stratify your map according to the items in #2
4.     Add a time dimension to the process steps.
Once you have completed steps (1) – (4), then you can simply calculate how much is actually value-added, as a percentage.  The time for the entire process — end-to-end — is called a cycle time.  To identify the Process Cycle Efficiency, you just divide the value-added time by the cycle time for the process.
Process Cycle Efficiency = (Value-added Time / Cycle Time)
Process Cycle Efficiency = 182 / 860 = .21, or 21%
In other words, only 21% of the process above is considered value-added to the customer.  Put another way, the customer might be bearing more than 75% of the cost associated with the waste above.  Knowing this, the firm should aim to increase the Process Cycle Efficiency of the process by eliminating or reducing the waste.
Data like this can help the firm increase their value-added percent to the customer by eliminating or reducing the waste in their process.  Doing this would put the customer first and allow the firm to “get their house in order.”  I consider the above exercise to be simple, yet incredibly helpful for the firm to make sure that they provide maximum value to the customer; it’s a fiduciary duty to the customer.
Think about your processes?  How much is really value-added to the customer?